Jakarta, CNN Indonesia — PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) sepanjang Semester I 2019 melayani 210,7 juta penumpang. Secara tahunan, realisasi tersebut meningkat tipis 2 persen dari periode yang sama tahun lalu, 207 juta penumpang.
“Minat masyarakat untuk menggunakan transportasi kereta api (KA), baik untuk KA Jarak Jauh maupun KA Lokal terus menunjukkan tren positif. Bahkan di beberapa rute tertentu, meskipun jumlah KA-nya ditambah, namun permintaan dari masyarakat tetap tinggi,” ujar VP Public Relations KAI Edy Kuswoyo dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (25/7).
Volume penumpang kereta api dari tahun ke tahun memang terus menanjak. Pada 2016, perseroan mengangkut 352,3 juta penumpang. Selang setahun, jumlahnya naik 12 persen menjadi 394,1 juta penumpang. Lonjakan penumpang berlanjut pada 2018 dengan total penumpang mencapai 425 juta atau meningkat 8 persen.
Edy mengungkapkan peningkatan juga terjadi pada penggunaan Kereta Wisata. Selain dari carter, sambung ia, pertumbuhan volume penumpang kereta wisata disebabkan adanya layanan prioritas yang dijual kepada perorangan bukan kelompok (Kereta Priority). Kereta mewah dengan kapasitas 28 penumpang ini dirangkaikan pada KA Argo Parahyangan, KA Argo Muria, dan KA Jarak Jauh lainnya.
“Peminatnya cukup tinggi terutama pada hari-hari libur dan akhir pekan,” katanya.
Layanan LRT Sumatera Selatan juga perlahan-lahan mulai menjadi andalan masyarakat sejak diluncurkan pada 23 Juli 2018 lalu. Perseroan mencatat okupansi rata-rata LRT Sumatera Selatan pada hari kerja sebanyak 5.000 penumpang dan pada akhir pekan sebanyak 10.000 penumpang.
Selain itu, salah satu faktor peningkatan penumpang pada paruh pertama tahun ini terjadi pada Angkutan Lebaran 2019. Pada masa tersebut terjadi kenaikan penumpang yang signifikan, yakni sebesar 9,2 persen, dari 6,2 juta penumpang di 2018 menjadi 6,8 juta penumpang.
“Pencapaian ini melampaui target yang telah ditetapkan yakni 5,6 persen,” tuturnya.
Tingkat kepuasan konsumen terhadap layanan transportasi perseroan sepanjang Semester I 2019 juga masih terjaga. Hal itu berdasarkan survei RAD Research terhadap 2.300 penumpang di seluruh wilayah kerja KAI, Jawa dan Sumatera.
Dengan metodologi wawancara tatap muka dan purposive sampling, responden ditanyakan berbagai atribut pelayanan KAI yaitu area stasiun, ruang tunggu, area boarding, ruang customer service, lokasi pembelian tiket, keramahan petugas, akurasi informasi, waktu pelayanan, tarif, kondisi fisik kereta, makanan & minuman di kereta, serta pelayanan petugas di kereta.
Hasilnya Customer Satisfaction Index KAI pada Semester I 2019 sebesar 4,05 yang berarti secara keseluruhan pelanggan puas dengan pelayanan perusahaan. Sekitar 38 persen responden mengatakan memilih kereta api sebagai moda transportasi jarak jauh karena lebih nyaman dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Selain itu, sebanyak 59 persen responden yang merupakan pengguna baru kereta api menyatakan bakal meningkatkan penggunaan kereta api di masa depan.
Ke depan, perseroan akan terus meningkatkan pelayanannya. Upaya untuk meningkatan pelayanan telah dilakukan melalui penambahan rute-rute baru, hadirnya Kereta Luxury 2, Coworking Space, penyediaan area bermain anak, dan perbaikan ruang tunggu di stasiun-stasiun.
Perusahaan juga telah meremajakan sarananya agar penumpang dapat lebih nyaman saat berada dalam perjalanan. Sejak 2018, perusahaan sudah mendatangkan 438 kereta baru dari PT INKA (Persero).
Sumber : CNN Indonesia